Cari jasa pengasuh bayi (baby sitter) memang susah-susah gampang. Ini bukan sekadar bicara gaji
semata, tapi menitipkan buah hati tercinta kepada orang lain. Banyaknya kasus
kriminalitas yang melibatkan pengasuh anak yang sering menghiasi pemberitaan di
media, menjadi pemikiran pula agar lebih selektif memilihnya.
Inilah alasannya
mendapat pengasuh anak jempolan bukan perkara mudah. Memilih pengasuh anak yang
tepat adalah sebuah keputusan penting untuk setiap orang tua. Di sinilah
tantangannya.
Penting untuk
mendapatkan pengasuh anak yang ideal. Bukan hanya mampu mendidik, merawat,
bertanggung jawab, juga membuat kita nyaman meninggalkan buah hati bersamanya.
Bagaimana
mendapatkan pengasuh anak jempolan?
a.Lewat informasi
keluarga, kerabat, atau tetangga
Ini adalah
langkah paling simpel tapi manjur. Syukur-syukur bila jasa pengasuh anak itu
pernah bekerja di rumah saudara atau tetangga.
Dengan
mempekerjakan orang yang direkomendasikan dari orang yang sudah dikenal
setidaknya membuat kita nyaman.
b. Yayasan/agen
penyalur yang kredibel
Kalau terpaksa
harus mencari ke yayasan atau agen penyalur, pilihlah yang kredibel dan punya
reputasi bagus. Sebaiknya himpun informasi sebanyak-banyaknya sebelum
mendatangi yayasan/agen penyalur tersebut.
Misalnya mengecek
izin operasional dengan melihat legalitasnya di Kemensos.
c. .Identitas
lengkap
Banyak orangtua
yang membagikan keluhannya terhadap baby sitter di sosal media.
Banyak orangtua
yang membagikan keluhannya terhadap baby sitter di sosal media.
Jangan abaikan
identitas pengasuh anak. Mintalah salinan identitas yang lengkap dan alamat
rumahnya. Pastikan identitas itu asli dan kalau perlu bisa mensurvei rumahnya.
Kalau pengasuh
yang dari yayasan, tentunya kita minta jaminan dari pihak yayasan terhadap
pengasuh yang direkomendasikannya. Sebaiknya, identitas asli dari pengasuh itu
kita pegang.
d. Wawancara dan
pelajari riwayat kerja
Siapkan beberapa
pertanyaan dalam sesi wawancara. Sebaiknya wawancara juga mengupas pengetahuan
si pengasuh seputar kesehatan anak. Tak hanya itu, perlu juga bahas sampai
kemampuannya dalam penanganan pertolongan pertama dalam kecelakaan.
Sementara
pengalaman kerjanya perlu dikonfirmasikan kepada keluarga yang pernah
memperkerjakannya. Pengasuh yang baik biasanya dengan senang hati memberikan
nama keluarga tempat dulunya bekerja. Tanyakan juga kenapa sampai berhenti
bekerja di keluarga tersebut.
e. Kenalkan pada
anak
Lihat reaksi anak
terhadap pengasuhnya. Lihat chemistry yang terbangun di antara keduanya.
Kecocokan anak dengan pengasuhnya menjadi yang utama. Bagaimana pun anak akan
menghabiskan waktu yang cukup lama bersama pengasuhnya.
f. Pilihlah
pengasuh yang periang, berbudi, dan sabar
Anak-anak sangat
pandai meniru. Tentunya pengasuh yang periang, baik, sopan, dan berbudi, akan
berdampak positif pada tumbuh kembang anak. Selain itu perlu juga punya sifat
sabar karena yang ditangani adalah anak-anak.
Caranya bisa
menanyakan pengalaman kerja sebelumnya. Apakah dia termasuk sering gonta-ganti
‘majikan’. Jika pernah bekerja dalam rentang waktu lama di sebuah keluarga,
bisa jadi keluarga itu merasa cocok dengan kinerjanya.
Diskusikan
upah/gaji
Sebaiknya ada
lebih dari satu kandidat baby sitter.
Sebaiknya ada
lebih dari satu kandidat baby sitter.
Sebagai orangtua,
tentunya tak masalah mesti menggaji atau mengupah pengasuh lebih tinggi dari
standar sepanjang kinerjanya memuaskan. Lagi pula pengasuh biasanya pelan-pelan
bakal menjadi bagian dari anggota keluarga.
Hanya sebaiknya
tetap mengetahui standar biaya jasa profesionalisme pengasuh.
Kita bisa memulai
dengan mengenali perbedaan pengasuh anak dengan pengasuh infal (bayi). Biasanya
pengasuh infal lebih terdidik dalam mengasuh bayi di bawah lima tahun.
Mereka sudah
dibekali pengetahuan seputar kesehatan bayi, tumbuh kembang, sampai mengatur
pola gizi bayi. Karena itu, pengasuh infal biasanya sering didapatkan lewat
agen penyalur/yayasan.
Wajar jika
menyandang status tenaga terdidik, upah/gaji maupun honor pengasuh infal lebih
tinggi. Bila honornya harian bisa mencapai Rp 200 ribu. Sedangkan kalau bulanan
di rentang Rp 3-4 juta.
Lain halnya
pengasuh anak di atas usia 6 tahun. Rata-rata pekerjaannya ‘lebih ringan’ dari
pengasuh infal. Area pekerjaannya sebatas memastikan anak ditemani, menyiapkan
makanan, memandikan, dan aktivitas rutin bocah pada umumnya.
Meski begitu,
besaran gaji/upah di sini tetap terbuka peluang dinegosiasikan. Misalnya saja apakah
pengasuh ikut menginap di rumah di mana secara langsung menanggung biaya makan
dan kamar khusus. Atau sifatnya hanya datang di pagi hari dan pulang di sore
dengan lama kerja maksimal delapan jam.
Beri masa
percobaan
Nilailah kinerja
baby sitter tak hanya di awal-awal masa kerjanya.
Nilailah kinerja
baby sitter tak hanya di awal-awal masa kerjanya.
Berilah masa
percobaan pengasuh untuk bekerja di rumah. Dengan melihat langsung kerjanya
maka bisa menjadi pertimbangan apakah tetap terus atau mesti ganti dengan yang
lain.
Apa saja yang
perlu diamati selama masa percobaan ini?
– Lihat apakah
anak merasa nyaman dan senang bersamanya
– Anak terlihat
antusias saat bersama pengasuh
– Anak terlihat
terawat dan bersih selama ditinggal bersama pengasuh
– Pengasuh
terlihat menikmati pekerjaannya
– Pengasuh aktif
memberi masukan atau punya ide-ide kreatif bersama anak
– Tak sering
terjadi ‘kecelakaan’. Misalnya anak selalu cidera karena jatuh atau sebab lain
lantaran pengawasan yang kurang dari
pengasuh
Jika masa
percobaan pengasuh menunjukkan kinerja yang memuaskan, tak ada salahnya memberi
penghargaan yang lebih. Konkretnya adalah besaran gaji yang dapat
menyenangkannya.